Selasa, 01 Oktober 2013

JARINGAN WIRELESS PADA KOMPUTER

JARINGAN WIRELESS PADA KOMPUTER

1.1    Komunikasi Wireless atau Nirkabel
Teknologi jaringan nirkabel (wireless) sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada suatu jarak tertentu. Ini termasuk teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya. Piranti yang umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya. Di rumah, pengguna dapat terhubung ke desktop mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi dengan PDA-nya. Untuk menekan biaya, memastikan interoperabilitas dan mempromosikan adopsi yang luas terhadap teknologi nirkabel ini, maka organisasi seperti Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), Internet Engineering Task Force (IETF), Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA) dan International Telecommunication Union (ITU) telah berpartisipasi dalam berbagai macam upaya-upaya standarisasi. Sebagai contoh, kelompok kerja IEEE telah mendefinisikan bagaimana suatu informasi ditransfer dari satu peranti ke peranti lainnya (dengan menggunakan frekuensi radio atau infrared misalnya) dan bagaimana dan kapan suatu media transmisi sebaiknya digunakan untuk keperluan komunikasi. Ketika membangun standarisasi untuk jaringan nirkabel, organisasi seperti IEEE telah mengatasi pula masalah power management, bandwidth, security dan berbagai masalah unik yang ada pada dunia jaringan nirkabel. Dalam membangun jaringan wireless ada bebrapa peralatan yang bisa digunakan di dalamnya, peralatan tersebut adalah sebagai berikut :
a.  PCMCIA Wireless Adapter yaitu peralatan wireless yang digunakan untuk jaringan komputer yang dipasangkan pada sebuah mobile device (notebook atau netbook).
b.  PCI Wireless Adapter adalah sebuah peralatan wireless yang digunakan untuk jaringan komputer yang dipasangkan pada komputer PC /Dekstop.
c.   USB Wireless Adapter yaitu sebuah peralatan wireless yang dipakai untuk jaringan komputer yang dipasangkan pada laptop maupun komputer PC.
d.  Access Point (AP) adalah sebuah peralatan wireless yang dipakai untuk jaringan komputer yang berfungsi sebagai pusat distribusi yang menghubungkan antar komputer dalam lingkup area jaringan komputer wireless.
1       1.2 Wireless Fidelity
          Wireless Fidelity (Wi-Fi) merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan                 informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN. Sertifikasi Wi-Fi adalah           sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi           yang bekerja di jaringan WLAN dan telah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi            yang dipersyaratkan. Sertifikasi ini dimaksudkan untuk memberikan kepercayaan               kepada konsumen bahwa produk yang memiliki logo sertifikat Wi-Fi telah memenuhi           persyaratan interoperabilitas multivendor, artinya produk tersebut dapat bekerja                dengan produk-produk sertifikasi Wi-Fi dari vendor lain (Geier, 2005). Perangkat                 Wi-Fi tidak hanya mampu beroperasi di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan                     Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
1       1.3 Standar Wireless LAN
Berikut ini adalah 5 standar utama dari IEEE untuk wireless LAN yang digunakan saat ini, standar tersebut adalah :
1.  IEEE 802.11
Standar 802.11 adalah standar pertama yang menerangkan tentang pengoperasian wireless LAN. Standar ini berisi semua teknologi transmisi yang tersedia termasuk didalamnya Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS), Frequency Hopping Spread Spread Spectrum (FHSS) dan Infrared. Untuk infrared, pasarannya cukup kecil dan teknologinya sangat dibatasi oleh fungsinya. Standar 802.11 adalah salah satu dari dua standar yang menerangkan tentang pengoperasian dari frequency hopping pada sistem wireless LAN. Standar 802.11 juga menerangkan tentang penggunaan dari sistem FHSS pada 1 dan 2 Mbps. 802.11 compliant product beroperasi pada 2.4 GHz ISM band antara 2.4000 dan 2.4835 GHz. Infrared, juga termasuk 802.11 namun merupakan light based teknologi, jadi tidak tergabung kedalam pengguna 2.4 GHz ISM band.
2.  IEEE 802.11b
Walaupun standar IEEE 802.11 sukses dalam menggunakan sistem DSSS dan FHSS sehingga dapat saling berintroperasi, namun teknologi ini sekarang telah melewati standar tadi. Segera setelah percobaan dalam pengimplementasian 802.11, DSSS wireless LAN mengubah kecepatan pengiriman datanya hingga 11 Mbps. Namun tanpa suatu standar yanfg dapat mengarahkan pengoperasian perangkat ini, maka akan ada beberapa masalah dalam interoperabilitas dan pengimplementasiannya. Namun karena berbagai perusahaan telah mampu mengatasi sendiri sebagian besar dari masalah implementasi, maka pekerjaan IEEE relatif menjadi lebih mudah, yaitu membuat sebuah standar yang sesuai dengan pengoperasian wireless LAN di pasaran secara umum. Ini bukanlah hal yang biasa bagi sebuah standar untuk mengikuti teknologi seperti ini, terutama jika teknologinya berkembang dengan cepat sekali. IEEE 802.11b, yang juga dikenal sebagai high-rate dan Wi-Fi, lalu menetapkan penggunaan direct sequencing (DSSS) yang beroperasi pada 1, 2, 5.5 dan 11 Mbps namun standar IEEE 802.11b ini tidak menerangkan penggunaan dari sistem FHSS apapun.
3.  IEEE 802.11a
Standar IEEE 802.11a menerangkan tentang pengoperasian perangkat wireless LAN dalam 5 GHz UNII band. Pengoperasian dalam UNII band , secara otomatis membuat perangkat IEEE 802.11a membuat tidak kompatibel dengan perangkat lainnya yang sesuai dengan seri standar 802.11 alasan mengapa menjadi tidak kompatibel adalh sistem yang menggunakan frekuensi 5 GHz tidak akan dapat berkomunikasi dengan sistem yang menggunakan frekuensi 2.4 GHz. Dengan penggunan UNII bands, hampir semua perangkat mampu mencapai transfer data pada 6, 9,12, 18, 24, 36, 48, dan 54 Mbps. Bahkan ada beberapa perangkat yang menggunakan UNII band telah mencapai kecepatan transfer data hingga 108 Mbps dengan menggunakan proprietary teknologi, seperti rate doubling. Kecepatan transfer  data maksimum yang ditetapkan oleh standar IEEE 802.11a adalah 54 Mbps.
4.  IEEE 802.11g
IEEE 802.11g menyediakan kecepatan maksimum yang sama dengan IEEE 802.11a dilengkapi dengan backward compability terhadap perangkat IEEE 802.11b. backward compability ini membuat pengupgrade-an wireless LAN ini menjadi sederhana dan tidak mahal.  IEEE 802.11g bekerja pada frekuensi 2.4 GHz ISM band. Namun untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi lagi, seperti yang di sediakan oleh 802.11a, maka 802.11g compliant device menggunakan teknologi Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM). Dan perangkat ini secara otomatis dapat menswitch modulasi QPSK agar dapat berkomunikasi dengan 802.11b dan perangkat lain yang kompatibel dengan 802.11b.
5.  IEEE 802.11n
IEEE 802.11n menggunakan frekuensi 2.4 GHz dan mampu memberikan layanan hingga 100 Mbps.
1.4   Arsitektur
             Arsitektur WLAN secara umum dibedakan menjadi 2 macam, yaitu satuan layanan              dasar (Basic Service Set, BSS) dan satuan layanan lanjutan (Extended Service                Set, ESS) (Hidayat, 2009). Suatu BSS merupakan satuan semua station yang                    dapat saling berkomunikasi melalui identifikasi (ID) yang sama, yang disebut                      BSSID. Terdapat dua tipe BSS yaitu Independent BSS (IBSS) dan BSS                              infrastruktur. Arsitektur IBSS merupakan jaringan ad hoc, yang pada jaringan                      tersebut tidak terdapat Access Point (AP) dan tidak dapat berkomunikasi dengan                BSS lain, sedangkan pada arsitektur BSS infrastruktur dapat dilakukan                                komunikasi dengan BSS lain melalui AP. Umumnya, arsitektur IBSS disebut                        sebagai mode ad hoc sedangkan BSS infrastruktur disebut sebagai mode BSS.                  Adapun arsitektur ESS terbentuk dari beberapa BSS yang saling terhubung                        menggunakan AP melalui sistem distribusi, yang biasanya merupakan jaringan                    LAN. Arsitektur ESS sering disebut sebagai mode ESS.

Gambar beberapa model arsitektur/ infrastruktur jaringan komputer


IMPLEMENTASI  JARINGAN WIRELESS ESS
PADA PERPUSTAKAAN

     2.1  Jaringan Wireless ESS
      Extended Service Set (ESS) adalah jaringan yang terbentuk dari dua atau lebih BSS         dengan  AP.  Dalam hal ini antar BSS terdistribusi melalui sistem jaringan, yang                 biasanya adalah jaringan LAN. Jaringan LAN ini disambungkan ke AP pada setiap             BSS. IEEE 802.11 tidak membatasi jenis jaringan yang tersambung ke BSS melalui           AP. Terlihat pada gambar adalah sebuah ESS, yang mana mobile station (laptop dsb)       menjadi bagian di dalam BSS. Sedangkan AP tersambung dari sebuah jaringan                 komputer LAN. 
      Satu station ke station lain di dalam satu BSS dapat berkomunikasi baik melalui AP           ataupun tanpa AP. Sedangkan dua buah station yang berada di dua BSS yang                   berbeda akan berkomunikasi setelah melalui dua AP. Arsitektur ini mirip dengan                 sistem komunikasi seluler, yang mana masing-masing BSS berlaku seperti sel dan             masing-masing AP berlaku seperti halnya station radio basis. Catatan bahwa ada               kemungkinan sebuah mobile station menjadi anggota lebih dari satu BSS pada saat           yang bersamaan. Dalam jaringan komputer yang berarsitekturkan ESS (Extended               Service Set), mempunyai beberapa kelebihan, kelebihan itu antara lain: 

·      Dapat bertukar informasi maupun data antara protokol satu ke protokol lainnya, selama masih dalam satu distribusi system.
·      Meskipun kita menggunakan protokol satu, kita juga dapat masuk ke protokol lainnya yang terkoneksi. 
·      Dapat menampung banyak station / terminal, karena ESS merupakan mode lanjutan dari BSS.
·      Dalam mode ESS antar protokol dihubungkan dengan Distribusi Sistem (DS) dan mode ini sering disebut juga dengan jaringan Wired LAN.
    2.1  Gambar Implementasi Jaringan Wireless ESS pada Perpustakaan

Gambar desain ruang perpustakaan serta instalasi jaringan wireless ESS

      Dalam perancangan gambar instalasi diatas menggunakan 2 Access point,1 PC server, lalu 3 PC yang terhubung langsung ke PC server,2 switch dan juga 1 modem yang terhubung ke line telepon. PC server di sini bertujuan untuk menyimpan database dari kumpulan buku yang tersedia diperpustakaan. Dan juga sekaligus bisa di akses langsung oleh PC client yang terhubung ke AP, baik AP 1 maupun AP yang ke dua. Untuk pengalamatannya sendiri, masing-masing AP di set  menjadi DHCP server yang bertujuan agar dapat mendistribusikan alamat ke client secara otomatis, sehingga PC client tidak harus mengisikan alamatnya secara static atau manual. Selain itu alamat yang di pergunakan pada DHCP server yang ada di AP menggunakan alamat IP public, hal ini dilakukan agar alamat yang akan  di sebarkan bisa memuat banyak client, ip public yang digunakan dalam implementasi ini adalah 1.0.0.0/8, untuk AP 1 di isikan dengan alamat 1.0.0.1 dan subnetmasknya 255.0.0.0 kemudian untuk AP 2 di beri alamat 1.0.0.2 dan subnetmasknya 255.0.0.0.untuk SSID dari masing-masing AP bisa di samakan atau berbeda.






Sabtu, 09 Maret 2013

Minggu, 03 Maret 2013

MEMBUAT MESIN VIRTUAL DI VMware 9.0


Membuat Mesin Virtual dengan Vmware Workstation 9.0 dan dengan Installasi Sistem Operasi Debian Lenny Didalamnya

#Part 1